Laman

Kamis, 14 April 2011

Cinta seperti menunggu Bus

Cinta itu seperti seseorang yang sedang menunggu bus

Sebuah bus datang. dan kau bilang
"wah terlalu sumpek.. panas dan gak bisa duduk nyaman nih.. Aku tunggu bus berikutnya saja.."


Kemudian bus berikutnya datang. kamu melihat dan berkata..
"Aduh busnya kurang asyik nih dan kurang oke gak mau ahh."

Bus selanjutnya datang.. Lumayan cool en kamu berminat..

Tetapi dia seakan akan tidak melihatmu.. bus itu Berlalu begitu saja..

Bus keempat berhenti didepan mu ..

14 April, 14 april, 14 April...

hahaha..

entah kenapa selalu jadi mellow di tanggal ini... hampir setiap tahun...
gw sendiri sampe sekarang belum ngerti kenapa harus tanggal ini...

dan kenapa selalu berhubungan dengan "jumat" (ga jelas mode : on)

satu kata yang gw inget buat tanggal ini...
" A Dream of you In A World without You..."

*NB : maap kalo rada aneh.. tapi tiap tanggal ini pikiran gw pasti aneh.. sorry..

Cinta Lelaki biasa (true Story)

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.
”..Kenapa?...” Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!
Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya.
Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.
”Kamu pasti bercanda!”

Semangkuk Bakmi

Pada malam itu, Sue bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Sue segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Sue berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu ia berkata,
"Nona, apakah engkau ingin semangkuk bakmi ?"
"Tetapi, aku tidak membawa uang", jawab Sue dengan malu-malu.
"Tidak apa-apa. Aku akan mentraktirmu", jawab sang pemilik kedai.
"Silakan duduk, aku akan memasakkan bakmi untuk mu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi dengan sepiring sayuran. Sue segera makan beberapa suap dan kemudian air matanya mulai berlinang.
"Ada apa Nak ?" tanya si pemilik kedai.
"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya terharu" jawab Sue sambil mengeringkan air matanya.

Menikmati kebosanan

Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu : “Sebenarnya apa itu perasaan ‘bosan’, pak tua?”

Pak Tua : “Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.”

Tamu : “Kenapa kita merasa bosan?”

Pak Tua : “Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.”

Tamu : “Bagaimana menghilangkan kebosanan?”

Pak Tua : “Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.”

Tamu : “Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?”